6 Mar 2012

Candi Muaro Jambi: Candi Terluas di Indonesia

candi muaro jambi blognya erwin miradi

Tak banyak orang Indonesia awam yang tahu bahwa terdapat sebuah Candi budha di daerah Jambi, Sumatra Selatan. Sebuah petisi diadakan oleh tim pemerhati Candi Muaro Jambi yang bermarkas di daerah Mampang, Jakarta Selatan dan diajukan kepada Presiden SBY 10 Februari lalu dalam rangka menghimbau pemerintah pusat untuk ikut melindungi Candi Muaro Jambi yang terancam rusak oleh adanya penggalian batu bara di sekitar komplek Candi.

Kompleks Muaro Jambi memiliki luas lebih dari 12 km² atau 12 kali lebih luas dari kompleks Candi Borobudur di Jawa Tengah, bahkan lebih luas dari Candi Angkor Wat di Kamboja, dan merupakan peninggalan purbakala terluas di Indonesia yang membentang dari barat ke timur sejauh 7,5 km, berlokasi di Tepian Sungai Batang Hari. Kawasan purbakalanya memiliki luas 2.612 hektar, meliputi Candi Teluk I, Candi Teluk II, Candi Cina, Menapo Cina, Menapo Pelayangan, Menapo Mukti dan Menapo Astano.

Pemimpin spiritual Tibet pernah menyatakan eratnya hubungan Indonesia dengan negerinya terkait dengan ajaran Buddha. Ia menyebutkan bahwa seorang guru besar India yang menimba ilmu ke Swanadwipa (Sumatera), diundang ke Tibet untuk mengajarkan ilmunya.

Situs Percandian Muaro Jambi dibangun antara abad 7-14 M sepeninggalan Kerajaan Melayu Kuno dan Sriwijaya. Saat itu wilayah ini menjadi pusat pendidikan agama Buddha di Asia Tenggara. Guru agama Buddha dari berbagai negara di Asia termasuk China belajar di Muaro Jambi.


Sebuah sumber tertulis dari Dinasti Tang di China menyebutkan perjalanan seorang pendeta Buddha bernama I-Tsing pada 672 Masehi untuk memperdalam agama Buddha ke India. Dalam perjalanannya, I-Tsing singgah di Sriwijaya. Peristiwa singgahnya I-Tsing direkam dalam Prasasti Karangbrahi yang ditemukan di wilayah Jambi hulu. I-Tsing menceritakan perjalanannya dan menggambarkan keadaan sebuah kolam yang diyakini sama dengan peninggalan yang ditemukan di Muaro Jambi.

Situs Percandian Muaro Jambi mencakup 7 wilayah desa di Kabupaten Muaro Jambi. Ketujuh desa tersebut, yaitu: Desa Dusun Baru, Desa Danau Lamo, Desa Muarajambi, Desa Kemingking Luar dan Desa Kemingking Dalam, serta Desa Teluk Jambu dan Desa Dusun Mudo.

Lokasi persis Situs Percandian Muaro Jambi berada di Desa Muarajambi, Desa Dusun Baru, Desa Danau Lamo, Kemingking Luar, Kemingkin Dalam, Kecamatan Maro Sebo, dan Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi. Jaraknya sekira 40 km dari ibu kota Provinsi Jambi dan dapat ditempuh melalui jalan darat atau sungai dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Melalui jalur sungai maka lama perjalanan sekira 20 menit dengan menggunakan speed boat. Sementara itu, jalur darat dapat ditempuh melalui 2 akses, pertama perjalanan dimulai dari Jambi ke Jembatan Aur Duri menuju Olak Kemang dan ke Muaro Candi. Kedua, dari Jambi ke Jembatan Aur Duri menuju Simpang Jambi Kecil dan ke Muaro Candi.

Melihat nilai sejarah dari Candi Muaro Jambi tak heran mengapa candi tersebut diperjuangkan sekitar 400 penandatangan petisi yang terdiri dari beragam profesi dari budayawan hingga mahasiswa. Sebagai bangsa yang menganut semboyan bhineka tunggal ika jumlah penandatangan petisi seharusnya bisa melampaui angka 400 orang. Bahkan memungkinkan petisi untuk menjaga Candi tersebut dari ancaman penggalian batubara tak pernah terjadi.



0 komentar:

Posting Komentar