6 Mar 2012

Bagaimana Cara Mendeteksi Kebohongan

Berbohong, adalah bentuk lain dari penghianatan, baik itu dilakukan untuk kebaikan, maupun keburukan. Walaupun kebenaran kadang memang menyakitkan, tapi masih lebih baik daripada tertipu oleh kebohongan, betul tidak? Nah, kalau anda adalah salah satu dari mereka yang muak dibohongi, di bawah akan saya paparkan bagaimana cara untuk mendeteksi kebohongan. Ini bisa berguna agar kaum hawa tidak lagi tertipu dengan dengan kata-kata bohong laki-laki (termasuk saya), juga untuk para atasan agar duitnya tidak ditilap lagi oleh bawahan..

1) “Umm..anu..begini..umm..itu loh…” adalah contoh keterbata-bataan saat melakukan kebohongan. Ini biasanya dilakukan oleh para pembohong pemula, apalagi bila kebohongannya tidak didukung oleh situasi dan IQ yang cukup tentunya. Pembohong yang terbata-bata adalah seburuk-buruknya pembohong. Tapi orang-orang seperti ini masih bisa dipercaya, karena terbata-bata dalam berbohong juga adalah ciri orang yang tak terbiasa berbohong.

2) Saat melakukan kebohongan, ekspresi fisik yang diperlihatkan oleh si pembohong akan berkurang dan kaku. Untuk menghindari keterbataan dalam berbohong, seseorang akan lebih fokus dan hati-hati pada kata-kata yang akan dia ucapkan dan itu akan meminimalisir pergerakan pada tangan, lengan dan kaki pada waktu yang bersamaan. Mungkin saja kebohongannya bisa dengan fasih terucap, tapi tubuhnya yang kaku menunjukkan kenyataan yang sebaliknya.

3) Seseorang yang berbohong akan menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya.

4) Pembohong yang lihai mungkin saja sudah terlatih untuk berbohong sambil menatap mata lawan bicaranya. Tapi gerakan-gerakan sederhana di bagian kepala bisa menampakkan kebohongan orang tersebut seperti menggaruk kepala, menyusap-usap hidung, atau menggaruk-garuk bagian belakang telinga.

5) Jeda waktu antara ekspresi emosional dan pengucapan kata tidak normal. Orang akan tersenyum dan mengatakan “saya suka ini,” dalam waktu yang bersamaan saat menerima hadiah yang memang betul ia sukai. Ekspresi emosional akan tertunda saat berbohong, jadi jika anda memberikan hadiah kepada seseorang lalu dia berkata “saya suka,” dan baru tersenyum beberapa saat setelahnya, maka dia berbohong.

6) Ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan perkataan dan situasi. Seperti saat pasangan anda berkata “I love you too,” dengan wajah mengkerut, tentu saja dia berbohong.

=iv style="text-align: justify;">
7) Seseorang yang membuat-buat ekspresinya (seperti senang, sedih, atau kaget) hanya akan terbatas pada gerakan di bagian mulut saja, bukan seluruh wajah. Bedanya, seseorang yang secara natural menunjukkanekspresi kaget akan melibatkan gerakan pada seluruh bagian wajah seperti gerakan pada pipi dan dagu, mata yang terbelalak, kening yang mengerut, dsb. Jadi jika anda memberikan sebuah surprise kepada pasangan anda, lalu ditanggapinya dengan wajah yang biasa-biasa saja, dibarengi dengan mulut yang setengah menganga dan ucapan “ah..aku kaget,” maka anda harus segera mencari tahu siapa yang membongkar surprise anda.

Selihai-lihainya seorang pembohong, tidak akan bisa betul-betul menutupi kebohongannya dengan bahasa tubuh.



0 komentar:

Posting Komentar