Gelarnya adalah "bug hunter". Mahasiswa asal Rusia Sergey Glazunov berhasil mengumpulkan hadiah terbanyak dari Google Chrome karena menemukan bug. Dalam kompetisi Google Pwnium ini, Sergey berhasil mendapat hadiah senilai US$ 60 ribu (sekitar Rp 547 juta) dari total US$ 940 juta.
Lomba yang berlangsung di Konferensi keamanan CanSecWest di Vancouver, Kanada diikuti ratusan peretas. Google akan memberikan hadiah kepada setiap hacker yang menemukan bug. Setiap bug nilainya bisa berbeda. Google menyediakan hadiah sampai sejuta dolar alias Rp 9 miliar!
Seperti dilansir Wired lomba menjebol Chrome ini relatif sepi karena obyeknya tak menyertakan kompetitor seperti IE, Firefox dan Safari. Sergey mengirimkan serangan ke Chrome dari Rusia dan mengirimkan kode-nya ke Google.
Jebolnya Chrome ini merupakan pertama dalam lomba Pwnium. Tahun lalu, Google menawarkan US$ 20 ribu tambahan bagi yang berhasil meretas Chrome, tetapi tidak ada yang berhasil.
Apakah "kekalahan" Chrome akan membuat citranya anjlok? Tim keamanan Google berpendapat kompetisi bukan memamerkan kegagalan Google, tapi menemukan dan mencari bug sehingga Chrome lebih aman. "Selamat kepada Sergey, kontributor yang bisa pertama kali bisa menjebol Chrome," kata Sundar Pichai, Senior Vice President Chrome. "Kami mengadakan kompetisi ini untuk meningkatkan keamanan. Kami terus mencari orang yang bisa menemukan bug sehingga Chrome menjadi aman dan kuat buat penggunanya."
0 komentar:
Posting Komentar